26.12.08

Split Personality Isn't Hypocracy

If you were a reader of my previous blog, you will notice the changes in my writing. Some of you might call it changes in personality, but I'll personally refer it as splitting in personality.

Why this year I decided not to care much about other people, is due to the resolution that I made earlier this year. 2008 has been a very relaxing year for me as I focus more on myself rather than fulfilling the wishes of my surrounding. It must have hurt many people I admit that. Claiming myself to be cold, ego, self-centred, selfish, stubborn, etc. Like I said once, I don't mind if I looked stupid to you.

People with split personality are unpredictable people. They are likely to be those people you don't want to mess up with. And type of people who hold revenge to themselves and this kind of people will make good actors on stage and in real life. I've been a person with split personality all my life and I don't wish to change for good because it has been a good protection from all the backstabs, all the attacks and all the threats. Trust me, I'm an expert in being a victim.

You have to remember that through the eyes of others, life isn't just about you. Yeah right, go figure! But in your eyes, your life must be all about you, or else you'll feel abandoned and alienated. If you don't care about yourself, nobody else will.

And I would like to share what I wrote earlier this year as a proof that I've fulfilled my resolution.

Selamat Tahun Baru 2008. Untuk tahun ini, apa resolusi aku?

Aku nak berhenti menjadi selfless. Apa itu selfless? Satu kondusi yang kita lebih mementingkan diri orang lain daripada diri kita sendiri.

Kenapa agaknya aku nak berhenti mementingkan diri orang lain agaknya?

Sebab aku tak mahu lagi menjadi seorang yang sanggup berkorban apa yang aku mampu untuk korbankan demi kebahagiaan orang lain sehingga aku kehilangan segala kebahagiaan yang aku ada.

Dan saat ini, aku tidak pasti jika aku perlu berkorban, aku tidak merasa aku mampu untuk melakukannya kerana segala apa yang pernah aku lakukan bukan suatu pengorbanan tetapi kerana tanggungjawab, cinta dan kasih sayang. Definisi pengorbanan tidak lagi wujud dalam kamus hidup aku. Hakikatnya, jika kita merasa kita telah berkorban, jangan pernah mengharap balasan setimpal kerana itu belum tentu diberi oleh orang yang menerima pengorbanan tersebut.

Aku kini lebih matang dalam meneruskan aliran hidup aku. Apa yang aku pamerkan di luaran belum tentu sama seperti yang tersirat di dalam. Realitinya, dalam dunia ini dalam percintaan dan persahabatan, kita tidak boleh menjadi terlalu jujur dan tulus. Kadang kala kita perlu menjadi hipokrit dan berpura-pura tetapi jangan sehingga kita perlu berlakon dalam keseluruhan hidup kita.

Mungkin mereka yang selalu memerhatikan aku akan perasan ada beberapa perubahan yang berlaku pada aku. Pada saat ini, aku sudah tidak kisah kata-kata penuh prejudis yang mungkin terpacul daripada mulut kalian. Baik atau buruk aku bergantung pada interpretasi kalian. Andai kalian ikhlas berkawan denganku, terimalah aku apa adanya.

Yang pasti, aku tidak mungkin berubah untuk menjadi sempurna di mata kalian. Aku tidak perlu berlakon dengan perwatakan aku sendiri semata-mata untuk hiburkan kalian. Jika aku perlu berlakon, aku akan lakonkan diri aku menjadi orang yang kalian tidak pernah menyangka aku sedemikian rupa. Kerana aku hanyalah insan biasa yang tidak mungkin dapat menjadi sempurna.

Buat mereka yang mengambil berat dan sayangkan diri ini, terima kasih kerana menghargai kehadiran aku dalam hidup kalian. Aku tidak pernah dan tidak akan mengharap apa-apa balasan terhadap penghargaan itu. Aku dedikasikan lagu Seindah Biasa yang sangat aku minati kerana maksud tersurat dan tersiratnya untuk kalian. Apa yang akan berlaku, akan kita lalui bersama.


And after a long thinking, I've decided to run two blogs starting next year, if you like Amiruddin Fadzli, then you can always read my other blog. I shall activate the blog in short while and you'll experience a sincere and honest style of writing, I can guarentee you that. If you like Sengal Ubi, my alter ego, you can always read this blog. This blog will be a platform to express ideas, dissatisfactions, frustrations, sarcassm, and things that you wish aren't written by me.

I can be nice all the time and I can be cruel at the same time. Life is easy, why make it hard?

2 comments:

Alia said...

Wow

Dyat said...

Ami, bukan 2... 3-4 pun boleh...
hehe...

Cikgu writing selalu pesan dulu kala selalu pesan:

"Write to understand, not write to be understand.

Write to express, not to impress."

Salam Maal Hijrah =)